Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Upaya Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Melalui Pemberian Sayur Buah Pepaya di Desa Ondorea Barat Kabupaten Ende
DOI:
https://doi.org/10.59823/dedikasi.v1i1.3Keywords:
Sayur Buah Pepaya, Ibu Menysusi, Pemberdayaan KaderAbstract
Pemberian ASI eksklusif yang masih rendah dapat menimbulkan masalah gizi pada balita. Upaya untuk menanggulanginya antara lain dengan meningkatkan produksi ASI. Pepaya sebagai salah satu buah yang mengandung Laktagogum. Laktagogum adalah obat yang dapat meningkatkan atau memperlancar pengeluaran air susu. Tumbuhan pepaya banyak tumbuh di sekitar kita sehingga mudah untuk diolah sebagai obat untuk meningkatkan atau memperlancar produksi ASI. Salah satu upaya untuk memperlancar produksi ASI yakni dengan pemberdayaan masyarakat khususnya ibu menyusui yaitu melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, khususnya untuk meningkatkan pengetahuan dan peran kader posyandu dalam meningkatkan produksi ASI melalui pemberian sayur buah pepaya pada ibu menyusui. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di desa Ondorea Barat, wilayah kerja Puskesmas Nangapanda, Kabupaten Ende sejak tanggal 27 - 28 Juli 2022. Target atau sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu kader - kader posyandu, ibu PKK dn ibu menyusui di Desa Ondorea Barat, wilayah kerja Puskesmas Nangapanda, Kabupaten Ende. Kegiatan ini dilakukan oleh tim melalui beberapa metode antara lain ceramah penyuluhan dengan menampilkan slideshow materi dalam bentuk powerpoint, leaflet pelatihan dan pendampingan pada ibu kader kesehatan dan ibu PKK secara langsung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait pentingnya ASI dan meningkatkan produksi ASI dengan pemberian sayur buah papaya pada ibu nifas dalam upaya meningkatkan produksi ASI.
References
Aprilia, R., Rilyani, R., & Arianti, L. (2020). Pengaruh Pemberian Sayur Daun Pepaya Terhadap Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Nifas. Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 5-12.
Biro Pusat Statistik. (2008). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007.
BPS-BKKBN-Dep.Kes RI-UNFPA
Dep.Kes.RI. (2007). Panduan manajemen laktasi: Dit gizi masyarakat. Jakarta: Dep.Kes. RI.
Desmawati. (2008). Efektifitas Kombinasi Areolla Massage Dengan Rolling Massage Terhadap Pengeluaran ASI Secara Dini Pada Ibu Postpartum Dengan di Puskesmas Pamulang dan Cikupa Banten, Tesis, Depok: FIK-UI (tidak dipublikasikan).
Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Profil Kesehatan Kabupaten Ende tahun 2019.
Doko, T. M., Aristiati, K., & Hadisaputro, S. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin oleh Suami terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Nifas. Jurnal Keperawatan Silampari, 2(2), 66-86.
Nurrizka, R. H., & Wenny, D. M. (2022). Pelatihan Perawatan Payudara dengan Media Phantom Sebagai Treatment Keberhasilan ASI Ekslusif. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 122-127.
Puskesmas Nangapanda, 2021, Register Puskesmas Nangapanda, 2020.
Roesli.U. (2005). Mengenal ASI ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Siregar A. (2004). Pemberian ASI Ekslusif Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, tidak dipublikasikan.
Suprihatin, D. S. (2018). Perbedaan Produksi Asi Dalam Pemberian Olahan Buah Pepaya Pada Ibu Postpartum di BPM Maria Kota Bandar Lampung Tahun 2018. Jurnal Kesehatan dan Kebidanan (Journal of Health and Midwifery), 7(2), 1-8.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Sentra Dedikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.