Pemberdayaan Keluarga dalam Upaya Pencegahan Penyakit Kecacingan dan Stunting Pada Balita di Desa Gheoghoma Kabupaten Ende

Authors

  • Khrispina Owa Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia
  • Maria Salestina Sekunda Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia
  • Pius Kopong Tokan Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia
  • Muhamad Chairul Ibrahim Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59823/dedikasi.v3i3.107

Keywords:

Kecacingan, Stunting, Pemberdayaan Keluarga

Abstract

Penyakit kecacingan (soil-transmitted helminth/ STH) dan stunting pada balita tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di wilayah pedesaan karena faktor lingkungan, sanitasi, serta praktik pemberian makan dan perilaku higienis keluarga. Pemberdayaan keluarga melalui edukasi kesehatan, penguatan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), akses dan pemeliharaan sanitasi layak, serta peningkatan ketahanan pangan keluarga merupakan strategi kunci untuk pencegahan terpadu kecacingan dan stunting di tingkat desa. Pemberdayaan keluarga juga memiliki peran strategis dalam pencegahan kedua masalah tersebut, mengingat keluarga merupakan unit terkecil yang berperan langsung dalam pola asuh, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pemenuhan gizi anak. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dalam upaya pencegahan penyakit kecacingan dan stunting. Metode Partisipatory Learning and Action (PLA) dengan metode learning by doing. Tahap persiapan dengan mengidentifikasi permasalahan mitra, tahap elaksanaan dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan serta pendampingan kepada keluarga tentang CTPS, penerapan PHBS di rumah tangga, pengawas minum obat cacing, dan tahap evaluasi penerapan PHBS di keluarga, pengawasan minum obat cacing balita, serta pemantauan pertumbuhan anak secara rutin setiap bulan melalui KMS balita. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menemukan bahwa pemberdayaan keluarga melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan perilaku dapat menjadi intervensi efektif dan berkelanjutan untuk mencegah kecacingan sekaligus menurunkan prevalensi stunting pada balita, apabila dilaksanakan dengan dukungan program kesehatan masyarakat dan multisektor secara berkesinambungan. Intervensi berbasisi keluarga dapat meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dalam upaya pencegahan penyakit kecacingan dan stunting pada balita.

References

Aleka, Y. W. (2015). Prevalence and Associated risk factors of intestinal parasitic infection among under five children in university of Gondar hospital. Gondar Northwest Ethiopia . Journal Biomedical Research and Therapy of University Gondar, 2015, Vols. 2;347-5.

Ascariasis., C. f. ( 2017). Gateway to Health Communication & Social Marketing Practice. Jakarta: CDC.

E., S. A. (2011). Pengaruh Sosio Budaya dan Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 050602 Di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara. Tersedia dari Thesis Magister Database USU.

Ende., D. K. ( 2023.). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ende tahun 2022. . Ende : Bidang Info Kes Dinkes Kab. Ende.

Febrinne, E. (2022). Hubungan Riwayat penyakit infeksi dan kejadian Stunting pada balita di Puskesmas Cipadung kota Bandung. Jurnal Edu Health. Vol. Vol.9, No.1.

Gaag. (2012). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Galgamuwa, L. (2016). Factors assosiated with the prevalence of Ascaris Lumbricoides infection among preschool children in a plantation community Kandy District, Srilangka. South Asian. . Journal of Tropical Medicine and Public Health, vol 47;1143-52.

Izwardy, D. (2019.). Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Stunting di Indonesia. Jakarta :: Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI.

Khrispina, O. P. (2024). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada anak Pra Sekolah di Kabupaten Ende. Vol.17, Nomor 9 .

Notoadmodjo, S. (2012). Promosi dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: EGC.

Pratama, B. ( 2019). Penyebab langsung (Immediate Cause) yang mempengaruhi kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan,Vol. 8. No.2, 299-303.

Pratama, I. M. ( 2019). Implementasi Gasing ( Gerakan Anti Stunting) melalui PHBS dan Pemeriksaan Cacing. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. Vols. 2, No.1.

Salma, W. ( 2022). Study Retrospektif kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, Vol. 11, No.1, 215-224.

Sembiring. A., E. (2019). Pengaruh Sosio Budaya dan Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 050602 Di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara. Tersedia dari Thesis Magister Database USU.

Sri Novianty, H. S. ( 2018). Faktor RisikoKejadian Kecacingan pada Anak usia Pra sekolah. . Jurnal Indonesia Medicine Associati.Vol. 68 No.2.

Shumbej, T. (2015. ). Soil-transmitted helminths and assosiated factors among pre-school children in Butajira Town, South-Central Ethiopia;acommunity-based cross-sectional study. . Journal plos ONE Vols. 10-1-11.

Sudarmanto, E. D. (2020). Konsep Dasar Pengabdian Kepada Masyarakat: Pembangunan dan Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.

Sulasmi., Haidah, N., & Juherah. (2024). Edukasi PHBS Dan Kecacingan Pada Keluarga Penderita Stanting Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(4) DOI: https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i4.9729.

Rahma, R. A. A., & Rudyarti, E. (2018). Efektivitas Pendampingan Pekerja dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sentra Industri Gamelan Kabupaten Ponorogo. Khadimul Ummah, 1(2), 93–101

Worrel, C. M. (2016). A Cross-sectional study of water sanitation and hygiene-related risk factors for soil-transmitted helminth infection in urban school- and preschool-age children in Kibara, Nairobi. . PLOS ONE VOL 11 NO.1.

Published

2025-09-30

How to Cite

Owa, K., Sekunda, M. S. ., Tokan, P. K. ., & Ibrahim, M. C. . (2025). Pemberdayaan Keluarga dalam Upaya Pencegahan Penyakit Kecacingan dan Stunting Pada Balita di Desa Gheoghoma Kabupaten Ende. SENTRA DEDIKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 82-92. https://doi.org/10.59823/dedikasi.v3i3.107