https://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/issue/feedJournal Pharmacy and Application of Computer Sciences2025-04-16T04:49:48+00:00Andi Nur Ilmi Adriana, S.Farm.,M.Farmjopacs.anr@gmail.comOpen Journal Systems<p><img src="https://journalanr.arlisakamadani.com/public/site/images/janr/whatsapp-image-2025-03-27-at-00.06.00.jpg" alt="" width="1009" height="339" /></p>https://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/article/view/67UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT DAN KULIT BUAH MELON TERHADAP Staphylococcus Aureus DAN Propiniobacterium Acnes2025-01-16T15:11:05+00:00Sudirman WangkaSudirwangka444@gmail.comFirmansyah Firmansyahfirmansyah17mb@gmail.comTendri AjhengAjheng.tendri@ggmail.com<p>Kulit Buah Alpukat (<em>Persea americana </em>Mill) dan Kulit Buah Melon (<em>Cucumis sativus</em> L.) merupakan salah satu tanaman yang memeliki senyawa berkhasiati salah satunya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi berapa pada perbandingan kombinasi ekstrak kulit buah alpukat dan kulit buah melon terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> dan <em>Propionibacterium acnes</em>. Kulit buah alpukat dan kulit buah melon diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak dikombinasikan dalam tiga rasio berbeda dan aktivitas antibakterinya diuji menggunakan metode difusi cakram, Dimana kertas cakram dijenuhkan kedalam masing-masing kombinasi suspensi ekstrak etanol kulit buah alpukat (<em>Persea americana </em>Mill) ekstrak kulit buah melon (<em>Cucumis sativus </em>L.) dengan perbandingan 1:3 , 2:2 dan 3:1, Na CMC sebagai kontrol negatif dan sebagai kontrol positif menggunakan kloramfenikol. Setelah itu kertas cakram diletakkan pada permukaan media nautrient agar (NA) yang telah diinokulasi dengan suspensi bakteri uji <em>Staphylococcus aureus </em>dan <em>Propionibacterium acnes</em>, kemudian diinkubasikan selama 1x24 jam pada suhu 35<sup>o</sup>C. Setelah itu di amati zona bening di sekitar kertas cakram untuk menunjukkan ada tidaknya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona bening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kombinasi menunjukkan berbagai tingkat aktivitas antibakteri terhadap kedua galur bakteri, dengan aktivitas tertinggi diamati pada kombinasi rasio 2:2. Aktivitas antibakteri diklasifikasikan sebagai sedang, dengan diameter zona penghambatan berkisar antara 10,31 mm hingga 13,14 mm untuk <em>Propionibacterium acnes</em> dan 10,59 mm hingga 12,48 mm untuk <em>Staphylococcus aureus</em>. Hasil ini menunjukkan bahwa pada kombinasi eksytak kulit buah alpokat dan buah melon yang paling baik memberikan aktivitas antibakteri adalah perbandingan 2:2. Dengan demikian ekstrak kombinasi kulit alpukat dan kulit melon mungkin merupakan agen antibakteri alami yang potensial untuk pengobatan jerawat dan infeksi kulit lainnya.</p>2025-02-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal Pharmacy and Application of Computer Scienceshttps://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/article/view/69PENGEMBANGAN DAN VALIDASI MODEL HYBRID MACHINE LEARNING UNTUK DIAGNOSIS AWAL DEPRESI2025-01-20T13:37:46+00:00Firman Azizfirmanaziz88@gmail.comSustrin Abasasustrin.abasa@unpacti.ac.idAndyka Andykaandykawahab77@gmail.com<p>Depresi adalah gangguan mental yang umum dan dapat mengurangi kualitas hidup secara signifikan. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah dampak buruk depresi, namun sering kali terlambat karena keterbatasan sumber daya dan kesadaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model hybrid machine learning untuk diagnosis dini depresi, menggunakan dataset yang berisi 42 pertanyaan terkait gejala depresi. Model hybrid ini menggabungkan tiga algoritma: Random Forest (RF), Support Vector Machine (SVM), dan Naive Bayes (NB), dengan penyesuaian bobot untuk meningkatkan akurasi prediksi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model individual RF, SVM, dan NB memiliki akurasi masing-masing 91%, 88%, dan 86%, sementara model hybrid yang menggabungkan ketiga algoritma dengan bobot RF: 0.5, SVM: 0.3, dan NB: 0.2 menghasilkan akurasi 93%, precision 93%, recall 92%, F1-Score 93%, dan AUC 0.95. Hasil ini menunjukkan bahwa model hybrid dapat memberikan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model individual, serta memiliki potensi untuk digunakan dalam aplikasi berbasis teknologi untuk memberikan peringatan dini mengenai depresi. Penelitian ini juga mencatat pentingnya kualitas dataset dalam menentukan performa model dan mendorong penelitian lebih lanjut untuk menguji model dengan data real-time dan dataset yang lebih beragam.</p>2025-01-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal Pharmacy and Application of Computer Scienceshttps://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/article/view/68PENENTUAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SEDIAAN EMULGEL MINYAK NILAM (POGOSTEMON CABLIN) TERHADAP MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS)2025-01-17T00:03:36+00:00Muliana Hafidmuliana.hafid@unpacti.ac.idSustrin Abasasustrin.abasa@unpacti.ac.id<p>Minyak Nilam (Pogostemon cablin) mengandung senyawa patchouli alkohol yang memiliki efek sebagai antiinflamasi. Pemberian minyak Nilam secara topical dapat memberikan efek antiinflamasi pada kulit punggung Mencit jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi minyak Nilam yang di formulasikan kedalam bentuk sediaan emulgel terhadap hewan uji Mencit Jantan dan apakah sediaan emulgel minyak Nilam memenuhi syarak mutu fisik sediaan. Penelitian ini dilakuan dengan tiga formula dengan konsentrasi Minyak Nilam masing-masing FI 10%, FII 12.5%, FIII 15%. Berdasarkan pengujian stabilistas fisik sediaan dari parameter organoleptik, viskositas, homogenitas, tipe emulsi, pH, daya lekat dan cycling test, minyak Nilam dapat diformulasikan kedalam bentu sediaan dengan konsentrasi 10% dan 12.5% karena stabill sebelum dan sesudah cycling test. Hasil pengujian statistik ANOVA dengan SPSS dilakukan uji normalitas dan homogenitas menuujkan bahwa emulgel minyak Nilam tidak menunjukan perbedaan signifikan meskipun rata-ratanya berbeda jauh dalam mengatasi radang pada kaki mencit (sig>0,05), namun jika dilihat dari persen daya inflamasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa emulgel minyak Nilam dengan konsentrai 12.5 % dengan daya inflamasi sebesar 96.87% di menit ke 300 memiliki daya inflamasi yang paling besar dan memenuhi syarat uji mutu fisik sediaan.</p>2025-02-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal Pharmacy and Application of Computer Scienceshttps://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/article/view/73FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT BUAH LONTAR (Borassus flabellifer) TERHADAP Staphylococcus aureus2025-02-27T01:00:53+00:00Andi Nur Ilmi Adrianaandinurilmi.adriana@unpacti.ac.idMuhammad Arismuhammadaris@gmail.comMatias Nataniel Kolabanimatiasnatanielkolabani@gmail.comAsril Asrilasrilbohari@gmail.com<p>Kulit sangat rentan terkena infeksi ataupun penyakit kulit lain yang salah satunya disebabkan oleh bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>. Penyebaran bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> paling sering ditularkan dari tangan ke tangan. Sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> diperlukan sediaan antiseptik yang dapat mencegah infeksi dan praktis dalam penggunaannya. Pada penelitian ini telah dilakukan uji aktivitas sediaan gel ekstrak kulit buah lontar (<em>Borassus Flabellifer</em>) dengan konsentrasi 5%, 7% dan 9% b/v. bakteri uji yang digunakan <em>Staphylococcus aureus</em>. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji sediaan gel kulit buah lontatr dengan konsentrasi 5%, 7%, dan 9% b/v memenuhi hasil uji evaluasi organoleptik, homogenitas, dan uji pH. Hasil analisis Anova menunjukkan bahwa formulasi sediaan gel ekstrak kulit lontar 9% b/v konsentrasi 9% b/v paling efektif memiliki daya hambat terhadap <em>Staphylococcus aurus</em>.</p>2025-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal Pharmacy and Application of Computer Scienceshttps://journalanr.arlisakamadani.com/index.php/jopacs/article/view/76Kajian Persepsi Masyarakat Indonesia terhadap Obat Kimia dan Tradisional melalui Analisis Linguistik dan NLP dalam Konteks Farmasi2025-04-16T04:49:48+00:00Irmawati Irmawatiirmawatiimmo@gmail.comFirman Azizfirmanaziz88@gmail.comEva Delilahevadelylah@gmail.comPertiwi Ishakpertiwi.ishak@unpacti.ac.idJafar Jafarjafar@unpacti.ac.id<p>Persepsi masyarakat terhadap obat kimia dan tradisional di Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap pilihan pengobatan serta tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Kedua jenis obat ini, meskipun digunakan secara luas, kerap kali dipandang berbeda oleh masyarakat berdasarkan berbagai faktor seperti budaya, nilai-nilai kepercayaan, dan pengalaman personal dalam penggunaannya. Dalam konteks modern yang ditandai dengan berkembangnya teknologi digital, media sosial telah menjadi ruang publik yang penting bagi masyarakat untuk mengekspresikan opini, berbagi pengalaman, dan membentuk narasi kolektif tentang obat-obatan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat Indonesia terhadap obat kimia dan obat tradisional melalui pendekatan interdisipliner yang menggabungkan analisis linguistik dan pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP). Data dikumpulkan dari platform media sosial seperti Twitter serta forum-forum kesehatan daring selama periode Januari hingga Maret 2024, menghasilkan lebih dari 50.000 unggahan dan komentar. Proses analisis mencakup pra-pemrosesan teks, analisis sentimen menggunakan model IndoBERT, topic modeling dengan BERTopic, dan analisis linguistik untuk menggali kedalaman makna bahasa yang digunakan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat tradisional lebih sering diasosiasikan dengan persepsi positif, terutama terkait sifatnya yang dianggap alami dan aman. Sebaliknya, obat kimia sering dipandang negatif, terutama karena isu efek samping dan ketergantungan. Temuan ini memberikan wawasan penting dalam menyusun strategi komunikasi kesehatan dan edukasi masyarakat yang lebih adaptif terhadap persepsi dan pola bahasa publik di Indonesia.</p>2025-04-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Irmawati Irmawati, Firman Aziz, Eva Delilah, Pertiwi Ishak, Jafar Jafar