UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT DAN KULIT BUAH MELON TERHADAP Staphylococcus Aureus DAN Propiniobacterium Acnes
DOI:
https://doi.org/10.59823/jopacs.v3i1.67Keywords:
Melon, Alpokat, Aktivitas, antibakteri, Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureusAbstract
Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill) dan Kulit Buah Melon (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang memeliki senyawa berkhasiati salah satunya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi berapa pada perbandingan kombinasi ekstrak kulit buah alpukat dan kulit buah melon terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Kulit buah alpukat dan kulit buah melon diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak dikombinasikan dalam tiga rasio berbeda dan aktivitas antibakterinya diuji menggunakan metode difusi cakram, Dimana kertas cakram dijenuhkan kedalam masing-masing kombinasi suspensi ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea americana Mill) ekstrak kulit buah melon (Cucumis sativus L.) dengan perbandingan 1:3 , 2:2 dan 3:1, Na CMC sebagai kontrol negatif dan sebagai kontrol positif menggunakan kloramfenikol. Setelah itu kertas cakram diletakkan pada permukaan media nautrient agar (NA) yang telah diinokulasi dengan suspensi bakteri uji Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes, kemudian diinkubasikan selama 1x24 jam pada suhu 35oC. Setelah itu di amati zona bening di sekitar kertas cakram untuk menunjukkan ada tidaknya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona bening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kombinasi menunjukkan berbagai tingkat aktivitas antibakteri terhadap kedua galur bakteri, dengan aktivitas tertinggi diamati pada kombinasi rasio 2:2. Aktivitas antibakteri diklasifikasikan sebagai sedang, dengan diameter zona penghambatan berkisar antara 10,31 mm hingga 13,14 mm untuk Propionibacterium acnes dan 10,59 mm hingga 12,48 mm untuk Staphylococcus aureus. Hasil ini menunjukkan bahwa pada kombinasi eksytak kulit buah alpokat dan buah melon yang paling baik memberikan aktivitas antibakteri adalah perbandingan 2:2. Dengan demikian ekstrak kombinasi kulit alpukat dan kulit melon mungkin merupakan agen antibakteri alami yang potensial untuk pengobatan jerawat dan infeksi kulit lainnya.
References
Alta, U., Tari, M., Indriani, O., & Khairiyyah, A. F. 2024. Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) dan Daun Mint (Mentha pipertea) sebagai antibakteri Propionibacterium acnes. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, Vol. 9,
Alodokter. (2023). Resistensi antibiotik: penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Diakses dari: alodokter.com
Ayosehat Kemenkes RI. (2023). Gunakan antibiotik dengan bijak, cegah resistensi. Diakses dari: ayosehat.kemkes.go.idFarmakope Indonesia Edisi IV, 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Firmansyah, F., & Duppa, M. T. (2022). Potensi Ekstrak Kulit Buah Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) Dalam Sediaan Sirup Sebagai Imunomodulator Pencegah Covid-19. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 8(2), 217–230. https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.229
Huda, A. N., Suwarno, W. B., Maharijaya, A. 2018. Karakteristik Buah Melon (Cucumis sativus L.) pada Lima Stadia Kematangan. Jurnal Agron Indonesia.
Krisnawan, A. H. (2017). Potensi antioksidan ekstrak kulit dan perasan daging buah lemon (Cucumis sativus L) lokal dan impor. Prosiding Seminar Nasional 2017 Fakultas Pertanian UMJ, 30–34.
Nasution, R. S., Muslem, M., Nasution. S. 2023. Aktivitas Sediaan Gel Antijerawat dari Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermis.
Nugraha, A. C., Prasetya, A. T., & Mursiti, S. (2017). Isolasi, Identifikasi, Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid sebagai Antibakteri dari Daun Mangga. Indonesian Journal of Chemical Science, 6(2), 91–96.
Nurhayati, L. S., Yahdiyani, N., & Hidayatulloh, A. 2020. Perbandingan Pengujian Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt dengan Metode Difusi Sumuran dan Metode Difusi Cakram. Jurnal Teknolog Hasil Peternakan.
Rahmi, P., Nurman, S. 2021. Analisis Antioksidan dari Ekstrak N-Heksana dan Etilasetat Kulit Alpukat (Persea americana Mill) menggunakan Metode DPPH. Journal of Healtcare Techonolgy and Medicine, Vol. 7, No. 1
Ricardo, G., Debora, A. C. 2021. Pemanfaatan Kulit Melon Secara Kimia menjadi Bahan Pangan Fungsional : Profil Bioaktif dan Sifat Antioksidan. Kimia Pangan, Jilid 335
Sarmila, S., Tanggapili, H. S., Melini, A., & Isrul, M. (2021). Review : Potensi Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill) Sebagai Bahan Aktif Formulasi Masker Peel-Off. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 7(1), 32–46. https://doi.org/10.35311/jmpi.v7i1.67
Sulastri, E., & Indriati, D. (2023). Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: Mechanisms and Applications. International Journal of Herbal Medicine, 12(3), 58-67.. 1
Wulandari, G., Rahman, A. A., Rubiyanti, R. 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Media Informasi, Vol. 15, No. 1
Widiyanti, P., Santoso, M., & Rahmatullah, M. (2021). Antibacterial and Antioxidant Mechanisms of Flavonoids. Journal of Natural Products Research, 5(2), 101-115.
Yogi ,.Erlinawati,, Susanti dewi. 2023. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak etil asetat Bonggol pisang kepok(Musa paradisiaca L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dengan metode difusi cair, Vol 1, No. 1, 40-50
Yuwanda, A., Rahmawati, D., Arika, R. 2023. Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill) Metode Pengeringan Microwave terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal of Pharmacy and Halal Studies, Vol. 1, No. 1