AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus L.) TERHADAP Streptococcus pneumoniae DAN Klebsiella pneumonia

Authors

  • Sesilia Rante Pakadang Poltekkes Kemenkes Makassar, Indonesia
  • Syachriyani Universitas Pancasakti Makassar
  • Firmansyah Firmansyah Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59823/jopacs.v1i2.40

Keywords:

Rimpang Jeringau, Ekstrak, Antibakteri, Streptococcus pneumonia, Klebsiella pneumonia

Abstract

Rimpang Jeringau (Acorus calamus L.) mengandung saponin, flavonoid, glikosida dan steroid yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak Rimpang Jeringau terhadap Streptococcus pneumonia dan Klebsiella pneumoniae. Ekstrak rimpang Jeringau diekstraksi dengan metode Maserasi menggunakan pelarut Etanol 96%. Penelitian ini adalah peneltian eksperimental laboratorirum yang dilaksanakan dilaboratorium Mikrobiologi Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan skrining fitokimia, selanjutnya dibuat 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I kontrol negative (DMSO), kelompok II (ekstrak 2% b/v),kelompok III (ekstrak 4%b/v), kelompok IV (ekstrak 8% b/v), dan kelompok V kontrol positif (ceftriaxone). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan Paper disc dengan masia inkubasi 1 x 24 dan dilanjutkan dengan inkubasi 2 x 24 jam. Hasil penelitian skrining fitokimia menunjukkan hasil positif flavonoid, glikosida, steroid dan saponin. Ekstrak Rimpang Jeringau memiliki aktivitas antibakteri yang bersifat bakteriostatik dan bakteriosida terhadap Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae. Konsentrasi optimal ekstrak Rimpang Jeringau sebagai bakteriosida terhadap Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae ditunjukan pada ekstrak dengan konsentrasi 8%b/v.

 

References

Anwar A, Dharmayanti I.,2014. Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. UI. Vol 8 No.8.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020 . Pneumonia Pada Anak Bisa di Cegah. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Hardiansi, Fitri, Dwi Afriliana, Anita Munteira, and Ernanin Dyah Wijayanti. 2020. “PERBANDINGAN KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA RIMPANG JERINGAU (Acorus Calamus) SEGAR DAN TERFERMENTASI.” Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) 3(1): 16.

Ikalinus, Robertino, Sri Widyastuti, and Ni Eka Setiasih. 2015. “Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa Oleifera).” Indonesia Medicus Veterinus 4(1): 77.

Kurama, Greti M., Wilmar Maarisit, Einstein Z. Karundeng, and Nerni O. Potalangi. 2020. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Benalu Langsat (Dendropthoe Sp) Terhadap Bakteri Klebsiella Pneumoniae.” Biofarmasetikal Tropis 3(2): 27–33.

Pakadang, S.R., Salim, H. 2020. Pengaruh Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L) Terhadap Pertumbuhan Streptpcoccus pneumoniae, Staphylococcus epidermis, Staphylococus aureus dan Klebsiella pneumoniae Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Media Farmasi. P.ISSN 0216-2083 E.ISSN 2622-0962 Vol. XVI No. 2.

Siti Raudhaotul J, dkk., 2018. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca supientum) Dengan Metode DPPH. Jurnal Mandala Pharmacon,Vol.4 No.1 Juni.

Viogenta, P., Nopiyansyah., Fitri. 2018. Fraksi Etranol Rimpang Jeringau (Acorus calamus) Sebagai Antibakteri terhadap Staphulococcus aureus dan Escherichia coli.

Winarti, Y. 2020. Molecelular Biology. Eijikman Institute, RISTEKDIKTI. Indonesia.

WHO, 2017. Antimicrobial Resistance: Tackling a crisis for the health and wealth of nations. The Review on Antimicrobial Resistance Chaired by Jim O’Neill December 2017. World Health Organization.

Published

2023-08-22