GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS UNTUK PASIEN HIV/AIDS KLINIK VCT PADA PUSKESMAS URFAS KABUPATEN WAROPEN PROVINSI PAPUA

Authors

  • Muhammad Saharuddin Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia
  • Andi Muhammad Farid Universitas Pancasakti Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59823/jopacs.v1i1.20

Keywords:

Antituberkulosis, HIV, AIDS, VCT

Abstract

Papua adalah daerah yang memiliki angka prevalensi HIV-AIDS tertinggi di Indonesia. Infeksi TB adalah infeksi oportunistik terbanyak yang menyerang pasien HIVAIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antituberkulosis, Jenis terapi obat antituberkulosis dan interaksi antara OAT dan ARV pada pasien HIV/AIDS di Klinik VCT pada puskesmas Urfas. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara restrospektif yang didasarkan pada data rekam medis dan kartu TB 01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus terbanyak pasien HIV/AIDS koinfeksi TB berdasarkan jenis kelamin adalah laki- laki dengan persentase 55 %. Berdasarkan pada umur 32-40 tahun yaitu sebanyak 22 pasien dengan persentase sebesar 40% Jenis obat antituberkulosis yang banyak digunakan adalah kategori 1 sebanyak 40 pasien (73 %) dan kategori 2 sebanyak 15 pasien (27%). Semua pasien HIV dengan koinfeksi TB yang mendapatkan OAT KDT berdasarkan berat badan pasien. Penyakit penyerta yang banyak di alami oleh pasien HIV/AIDS koinfeksi TB adalah Anemia sebanyak 51 kasus (93%), Malaria Tropika sebanyak 45 kasus (81,8 %), dan Kandidiasis Oral sebanyak 29 kasus (52,7 %), Dalam penelitian ini pasien tidak mengalami interaksi obat yang signifikan. Evaluasi penggunaan antituberkulosis yang di gunakan sesuai dengan Pedoman penanggulangan TB Kemenkes.

Published

2023-01-21